
PEKANBARU – Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau menggelar asistensi dalam rangka penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba, kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu Kamis (25/7) dan Jumat (26/7), di Hotel Dafam Pekanbaru.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari tujuh instansi pemerintah dan tiga instansi swasta, yaitu dari Bappeda Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Kesbangpol Provinsi Riau, BKKBN Provinsi Riau, Dit Binmas Polda Riau, Dinas PMD Polda Riau, PT Pertamina, PT Hutama Karya dan PT Bank Mandiri.
Kepala BNNP Riau, Brigjen Pol Drs.Untung Subagyo memaparkan bahwa kegiatan ini bertujuan sebagai salah satu upaya preventif dengan membentuk relawan-relawan anti narkoba sebagai perpanjangan tangan BNNP Riau dalam menyampaikan bahaya narkoba kepada masyarakat.
“Melalui relawan ini nantinya akan mengajak masyarakat untuk menjauhi narkoba terutama di lingkungan kerja dan lingkungan tempat tinggalnya,” katanya, Jumat (26/7).
Kepala BNNP Riau berharap, dengan adanya asistensi ini mampu mengurangi pengguna narkoba yang saat ini tengah marak di masyarakat.
“Semoga adanya kegiatan ini semakin banyak yang peduli dengan kondisi darurat narkoba di Riau, semakin banyak yang berusaha mencegah peredaran narkoba terutama dari lingkungan terdekat terlebih dahulu,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, saat ini Riau khususnya kota Pekanbaru berada di garis merah bahaya narkoba, untuk perlu adanya pencegahan sejak dini terutama menyelamatkan remaja.
“Narkoba di Riau sudah berada di garis sangat berbahaya, itu artinya kita harus mencegah sedini mungkin terutama remaja kita,” tegasnya.
Dalam acara ini juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara BNNP Riau bersama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau untuk bersama-sama memerangi narkoba, serta penyemangat pin dan pembagian sertifikat kepada salah seorang peserta sebagai relawan anti narkoba.