PEKANBARU – Ganja kering seberat 5 kilogram yang dikirim melalui jasa ekspedisi berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau (BNNP Riau). Pengiriman melalui ekspedisi merupakan jalur alternatif para pelaku yang hendak mengirimkan barang keluar kota.
Pengiriman melalui ekspedisi ini, disebabkan wabah pandemi Covid-19, dimana penumpang bepergian sangat jarang menggunakan jasa angkut laut, udara dan darat. Sehingga pelaku beralih ke jasa ekspedisi.
Kepala BNNP Riau Drs Kennedy di Pekanbaru, Rabu (15/7/2020) saat ekspos pemusnahan barang bukti ganja kering di kantornya Jalan Pepaya, mengatakan pelaku yang ditangkap ini merupakan jaringan Nasional.
“Mungkin kondisi pandemi Covid-19 ini, pelaku beralih menggunakan jasa ekspedisi untuk mengirimkan barang haram ini keluar daerah. Merasa aman, selain itu, penumpang sudah kurang minat lewat udara, laut dan darat,” katanya.
Barang ini, kata dia berasal dari Aceh dikirimkan ke Bukittinggi dan selanjutnya ke Pekanbaru. Kemudian pengiriman barang kembali dilakukan ke daerah tujuan akhir barang haram tersebut.
“Malahan justru setibanya barang di Pekanbaru ini, barang ini kembali dikirimkan lagi ke daerah lainnya, seperti Bali, Lampung dan Bekasi lewat jasa pengiriman barang ekspedisi. Kedepan kita akan koordinasi lagi mungkin akan banyak lagi modus-modus pelaku lainnya,” terangnya.
Dalam kasus ini, BNNP Riau telah berhasil mengungkap sebanyak 6 kasus dengan 6 paket. Untuk 1 kasus masih belum terungkap, namun kata dia tersangka satu orang masih berada di Bekasi.
“Untuk barang buktinya sudah diamankan, tersangka belum ditangkap. Sementara pengiriman barang lewat jasa ekspedisi, ini merupakan jaringan Internasional. Saat in sudah ada 20 kilogram ganja kering, di BNNP Riau baru 4 kilogram,” katanya.
Sementara itu, hasil tangkapan ganja kering yang dilakukan oleh BNNP Riau, langsung dimusnahkan setelah melawati proses penyidikan hukum di pengadilan dan penetapan tersangka.
